Padang - - "Sesuai koordinasi pihak penyedia dengan Kalak BPBD Mentawai maka telah dilakukan pembelian sembako, diantaranya beras 2.000 Kg dan makanaan instan lainnya. Dijadwalkan Rabu (31/8/2022) bantuan BNPB akan diserahkan di Aula Kantor Bupati untuk didistribusikan sesegeranya kepada ribuan warga yang terdampak gempa bumi magnitudo 6.4 itu, " demikian disampaikan Kasubdit Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budhi Erwanto kepada media ini, Selasa (30/8) melalui whatshaapnya.
Penyerahan bantuan itu disampaikan oleh Kasubdit Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budhi Erwanto berkaitan ribuan warga yang mengungsi akibat gempabumi magnitudo 6.4 dengan parameter update 6.1. Oleh karena Tim Advance BNPB telah koordinasi dengan BPBD Sumbar dipastikan rombongan Dir DID BNPB dan romb menuju Mentawai, Rabu (31/8).
Baca juga:
Kemerdekaan, Jangan Lepas dari Genggamanmu!
|
Berkaitan dengan Tim BNPB menuju Mentawai dengan kapal cepat Rabu pagi (31/8) dijadwalkan siangnya telah bisa diserahterimakan kepada Pj Bupati Mentawai disaksikan BPBD dan pejabat terkait yang telah menunggu rombongan dari pelabuhan Tua pejat.
Seperti diketahui akibat gempa magnitudo 6.4 yang mengguncang bumi sikerai itu ribuan warga dari tujuh dusun yakni Dusun Saboilogkat, Sute'uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Betaet Utara, Betaet Selatan dan Sakaldhat mengungsi lantaran khawatir akan adanya potensi gempa susulan.
Diketahui, berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak dinihari Senin kemarin, Kabupaten Kepulauan Mentawai diguncang gempabumi sebanyak 16 kali dengan magnitudo beragam. Yang teranyar terjadi pada pukul 05.07 WIB dengan kekuatan M 3.4.
Untuk masyarakat mengungsi, Kepala BNPB Letjen Suhartoyo melalui siaran persnya menghimbau masyarakat tersebut untuk kembali pulang karena tidak memicu tsunami dan ia menghimbau kepada masyarakat yang terdampak rumahnya rusak berat melaporkan diri kepada BPBD Mentawai.
Selain itu Kepala BNPB juga menghimbau meningkatkan kesiapsiagaan adanya gempa susulan dan meningkatkan pengenalan tentang tanda-tanda gempa yang berdampak tsunami. (***)